Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya
harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup,
sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa
isyarat yang diberikan oleh VJ harus di ikuti oleh peserta secara berurutan
mulai dari peserta nomor dua dan terus kebelakang.
Namun pada prakteknya contoh gambar-gambar yang dikutip dari
website http://www.a3hog.com untuk beberapa
isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan
gaya dan riding style dari setiap komunitas, klub motor, jenis motor yang
dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.
1. START MESIN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas
sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh
klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ
memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta,
artinya ‘ready to go.’
2. BELOK KIRI:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai
batas pundak sebelum ia belok ke kiri.
3. BELOK KANAN:
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri
sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanana. Gerakan
dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.
4. BAHAYA DI SISI KIRI:
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat
tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari
telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak.
Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.
5. BAHAYA DI SISI KANAN:
Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan
‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan
dan menunjuk ke arah kanan.
6. BAHAYA DI SISI KANAN:
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara
mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi
hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan
pengendara harus tetap pegang handle gas
7. BAHAYA DI SISI KIRI: Sama
dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya
disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi
isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya
memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang
kopling.
8. TAMBAH KECEPATAN
etugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan
kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan
dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang.
Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong
kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’.
Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan
kecepatan bisa ditambah.
9. KURANGI KECEPATAN: Petugas VJ memberikan isyarat
‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling
dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan
dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar
terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati
tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan
dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu
“hati-hati”.
10. RAPATKAN BARISAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat
kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa
kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera
pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light”
atau bahaya lainnya.
11. BUAT SATU BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat
tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm
terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayungkan seperlunya.
Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian
memberikan telunjuk satu kiri.
12. BUAT DUA BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan
kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta
formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan
sepi dan formasi memang layak untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah
tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).
13. STOP/BERHENTI: Petugas VJ memberikan isyarat
“berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling
kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau
digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang
dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk
berhenti.
Seluruh keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat
VJ yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih
banyak lagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa
dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa
isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup,
komunitas maupun klub motor yang bersangkutan.
Tapi yang paling penting, apapun mekanismenya,
bahasa isyarat, maupun cara penyampaiannya kiranya semua pihak tetap mengacu pada
“Safety Riding” karena keselamatan berkendara dan keselamatan umum tetap harus
diutamakan.
Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah
pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan.
Semoga Bermanfaat__________ :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Masbro,,, Dikomentari...